Article Detail

Belajar Belanja ke Minimarket

     Setelah praktek belanja ke pasar tradisional untuk membeli sayur mayur, lauk dan buah, hari ini Kamis, 8 September 2016 anak-anak TK B praktek belanja ke minimarket  yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Dengan didampingi Ibu Dewi Oktarini Aruan, Ibu Maria Nurista Astari, Ibu Rita Pawestri Yulianti, Ibu Catharina Idharatna, dan Bapak Daladi anak-anak berjalan dengan tertib menyusuri Jl. Juraganan menuju ke supermarket tersebut.
    Sesampainya di sana anak-anak mendengarkan arahan dari guru-guru. Mereka yang telah mempersiapkan uang sepuluh ribu rupiah mendengarkan penjelasan guru tentang barang apa saja yang boleh dibeli dan yang tidak boleh dibeli. Barang yang boleh dibeli adalah barang yang harganya kurang atau sama dengan sepuluh ribu rupiah. Jika harga barang lebih dari sepuluh ribu, maka uang tidak akan cukup.
     Sesudah itu anak-anak menyebar mengamati barang-barang yang akan dibeli. Terlihat mereka berdiskusi dengan teman, membaca label harga yang tertera lalu menaksir apakah uangnya cukup atau tidak. Ada anak yang mengambil banyak sekali barang, memasukkan ke dalam keranjang tanpa menghitung kecukupan uangnya. Di tempat lain, ada anak yang ragu-ragu uangnya cukup atau tidak, dan pada akhirnya hanya mengambil sekotak susu.
     Setelah acara memilih-milih barang selesai, anak-anak berbaris rapi di kasir. Mereka menyerahkan barang beserta uangnya ke kasir. Kasir menghitung dan memberi kembalian pada anak yang harga barangnya kurang dari sepuluh ribu rupiah.
     Dari pembelajaran hari ini, anak-anak belajar banyak hal. Yang pertama, anak belajar tertib di jalan. Untuk mencapai minimarket yang berjarak kurang lebih satu kilometer, anak-anak harus tertib, tidak boleh sambil bercanda dan berlari ke sana kemari, hal ini mengingat arus lalu lintas cukup ramai. Yang kedua, anak belajar memilih barang yang disukai dengan memperhitungkan kecukupan uang yang dibawanya. Yang ketiga anak belajar tentang budaya antri. Anak belajar menghormati dan menghargai orang lain dengan melakukan antri dengan tertib. Yang ketiga anak belajar matematika. Meskipun jumlah angka yang mereka pelajari belum serumit dan sebesar ribuan, namun dari sini anak belajar uang sepuluh ribu jika dibelanjakan sekian maka akan ada sisa. Yang keempat, anak belajar ugahari, tidak serakah, belanja secukupnya sesuai yang dibutuhkan. (Rista)







Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment